
Oleh : Wasito, S.Sos.I
Dewasa ini kita mengetahui bermunculan sekolah-sekolah yang mengatasnamakan Islam, hal ini menandakan bahwa semakin berkembangnya pendidikan Islam dengan terintegrasinya ilmu-ilmu umum dengan agama. Oleh karena itu, harus pula diimbangi dengan sumber daya manusia yang unggul agar hasil yang dicapai sebuah lembaga pendidikan Islam tersebut berhasil menciptakan generasi yang bukan hanya mempunyai otak cerdas tetapi mempunyai religiusitas yang baik atau kalau mengacu pada kurikulum 2013 siswa mempunyai karakter yang baik. Sesungguhnya pengabdian seorang guru dalam Islam sangat mulia. Hal ini dikarenakan di dalam proses belajar mengajar seorang guru adalah salah satu faktor yang mempunyai peranan sangat penting di dalam proses transfer of knowledge, lebih-lebih adalah transfer of value yang akan dibawa oleh si siswa sampai kapanpun. Oleh karena itu, seorang guru seyogyanya mempunyai kesadaran akan tugas besar itu dan memahami apa hakekat tugas seorang guru itu hadir di tengah-tengah kehidupan ini.
Selanjutnya bagaimana Islam memandang seorang guru itu?
Dalam Islam guru adalah da’i yakni guru adalah seorang pendakwah mengajak dalam kebaikan. Dalam dunia pendidikan seorang guru merupakan faktor penting yakni bagaimana ia menjaga dan menyelamatkan siswa dari hiruk pikuk dunia ini, bagaimana siswa meraih kesuksesan di dalam mengarungi bahtera kehidupan ini dengan mengacu pada aturan-aturan sesuai syariat Islam. Selain itu, guru menyelamatkan siswa dari siksa api neraka. Maka seorang guru yang mengetahui bahwa dirinya adalah da’i dituntut mempunyai akhlaq yang terpuji menurut nilai-nilai pendidikan Islam, yakni mempunyai ruhiyah yang baik, ikhlas, tawadhu’, sabar, jujur, menjadi teladan, tidak materialistik, senantiasa belajar, menguasai dalam bidangnya dan sebagainya. Selain tugas guru mengajak untuk berbuat baik ada tugas guru lainnya sebagai desaigner artinya bahwa gurulah yang akan mendesain siswa-siswanya akan menjadi generasi seperti apa? Maka guru dalam mengajar harus berorientasi mempersiapkan generasi yang kuat, pertama kuat secara fisik, kedua; mempersiapkan siswa kuat secara finansial, missal; melatih kemandirian para siswa dengan menerapkan berbagai program kemandirian sekolah. Ketiga, mempersiapkan siswa kuat secara intelektual, mengajak siswa untuk terlibat dalam proses belajar mengajar, seperti diskusi, observasi, baca buku, dan berbagai pembelajaran lainnya yang dapat meningkatkan intelektual siswa. Keempat kuat secara mental, bagaimana ketika sedang mengahadapi suatu masalah. Kelima, kuat secara ruhiyah, siswa diajak secara bersama melakukan aktivitas ibadah dan membiasakannya, hal ini tentu dengan adanya keteladanan dari seorang guru. Menyadari hal tersebut di atas, maka guru akan mempunyai semangat untuk mendidik para siswa dengan lebih baik sehingga akan lahir generasi yang unggul dari sisi inteletualnya maupun dari rohaninya. Wallahua’lam